Atlet Putri Iran akan Tampil di Olimpiade Tokyo dengan Status Pengungsi

Satu-satunya peraih medali Olimpiade asal Iran, Kimia Alizadeh dipastikan bakal mengikuti Olimpide Tokyo dengan status pengungsi.

Kepastian itu didapat setelah negara yang dia tinggali sekarang, Jerman, memberi persetujuan kepada Kimia Alizadeh untuk berpartisipasi di multievent terakbar tersebut.

Atlet putri peraih medali perunggu taekwondo pada Olimpiade Rio 2016 itu memutuskan hijrah ke Jerman tahun lalu setelah sempat menerima tawaran tinggal dari Belanda, Kanada, Belgia dan Bulgaria.

Dia mengatakan alasan keluar dari Iran karena tak tahan dimanfaatkan sebagai alat propaganda negaranya.

Baca Juga:
BWF Perpanjang Kualifikasi Olimpiade Tokyo Hingga Pertengahan Juni

“Taekwondo mengubah hidup saya. Ketika saya mendapat medali, saya adalah atlet pertama di Iran dan setelah itu semua orang mengenal saya, bagi saya itu sangat sulit,” tutur Alizadeh dikutip Antara dari Reuters, Rabu (3/3/2021).

Atlet berusia 22 tahun itu kini tinggal di kota Aschaffenburg dan menjalani latihan bersama suaminya. Dalam waktu dekat dia akan mengikuti turnamen kualifikasi Olimpiade tingkat Eropa di Sofia pada Mei.

Alizadeh akan bergabung dengan Tim Pengungsi Olimpiade yang akan dipilih pada Juni dengan komposisi 55 atlet dari 12 cabang olahraga.

Serikat Taekwondo Jerman mengaku sudah menghubungi Kementerian Dalam Negeri mengenai status pengungsi Alizadeh musim panas lalu dan menyatakan Alizadeh adalah atlet pengungsi ketiga di Jerman.

“Sekarang semuanya baik-baik saja. Yang terpenting saya bisa memiliki kehidupan pribadi dan kehidupan olahraga saya secara bersamaan,” kata Alizadeh.

Baca Juga:
Jelang Olimpiade, Varian Baru Virus Corona Mengancam Jepang