Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi di Tembaga?

Pergerakan Harga Tembaga dan Upaya Pemulihan Baru-baru Ini
Harga tembaga belakangan ini beragam, dengan upaya rally yang gagal. Setelah turun ke $3,5860 per pon pada 24 Mei, kontrak berjangka tembaga COMEX Desember COMEX copper futures terdekat menunjukkan tanda-tanda kehidupan, membentuk level support dan resistansi yang lebih tinggi. Momentum ini sempat mendorong harga melewati level $4 per pon pada 31 Juli dan 1 Agustus. Namun, antusiasme tidak berlanjut, dan pada 16 Agustus, kontrak berjangka tembaga COMEX terdekat sudah kembali ke $3,6610 per pon. Meskipun ada sedikit kenaikan sejak 11 September, tembaga belum menunjukkan kenaikan harga yang mengesankan.
Momentum Tersendat dan Perdagangan Sideways
Analisis harga lebih dekat mengungkapkan bahwa kontrak berjangka tembaga Desember menemui jalan buntu di $4,0380 per pon, puncak yang dicapai pada 1 Agustus. Sejak mencapai titik tertinggi $4,3330 pada pertengahan Januari, kontrak berjangka tembaga telah mengalami koreksi, sebagian besar mengikuti tren bearish sepanjang sebagian besar tahun 2023. Namun, sejak level terendah 24 Mei, tembaga sebagian besar diperdagangkan dalam kisaran $3,70 hingga $4,00 per pon.
Prospek Jangka Panjang Tetap Positif
Meskipun konsolidasi baru-baru ini, prospek jangka panjang untuk tembaga menunjukkan potensi harga yang lebih tinggi. Meneliti grafik yang mencakup lebih dari enam dekade, kembali ke akhir 1950-an, jelas bahwa tembaga mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $1,6475 per pon pada tahun 1988. Tetap berada di bawah level $1,65 selama tujuh belas tahun sampai breakout pada tahun 2005. Terakhir kali kontrak berjangka tembaga COMEX terdekat turun di bawah $2 per pon adalah secara singkat pada Januari dan Februari 2016, dan melonjak ke rekor tertinggi $5,01 pada Maret 2022. Selama dua dekade terakhir, harga tembaga secara konsisten membentuk level support dan resistansi yang lebih tinggi.
Fundamental Positif Mendukung Harga Tembaga
Faktor-faktor fundamental juga mendukung gagasan harga tembaga yang stabil hingga lebih tinggi. Faktor-faktor kunci yang mendukung prospek ini termasuk:
- Produksi Tembaga yang Tidak Mencukupi: Produksi tembaga kesulitan mengimbangi permintaan yang meningkat, seringkali membutuhkan sekitar satu dekade untuk memulai proyek pertambangan baru.
- Penurunan Persediaan Tembaga LME: Persediaan tembaga London Metal Exchange secara konsisten menurun sejak pertengahan 2019, dari hampir 340.000 hingga di bawah 120.000 metrik ton.
- Inisiatif Energi Hijau: Tembaga memainkan peran penting dalam inisiatif energi hijau, seperti kendaraan listrik (EV) dan turbin angin, sehingga menjadi komponen penting dalam mengatasi perubahan iklim. Analis Goldman Sachs bahkan menyebut tembaga sebagai “minyak baru”.
Tantangan dari Dolar dan Suku Bunga Meskipun fundamental positif dan indikator teknis ini, harga tembaga kesulitan memecah level $4 per pon. Satu faktor signifikan telah menjadi trajektori suku bunga AS dan global, yang memberatkan tembaga dan harga komoditas lainnya. Kebijakan moneter hawkish, diterapkan untuk memerangi inflasi, telah meningkatkan biaya memegang persediaan, yang cenderung bearish untuk harga bahan baku.
Selain itu, kenaikan dolar AS dalam beberapa bulan terakhir, dengan indeks dolar bergerak dari di bawah 100 hingga di atas 105, telah memengaruhi tembaga. Sebagai mata uang cadangan dunia dan acuan untuk penetapan harga sebagian besar komoditas, kekuatan dolar telah membuat tembaga dan komoditas lainnya lebih mahal dalam mata uang lain. Kenaikan harga ini dalam mata uang lokal, pada gilirannya, memberikan tekanan bearish pada harga tembaga dalam dolar, membuatnya menjadi faktor bearish untuk logam ini.
Peran Penting Ekonomi Tiongkok
Sementara kenaikan suku bunga dan dolar AS yang lebih kuat telah menimbulkan tantangan bagi tembaga, kondisi ekonomi Tiongkok yang lemah merupakan faktor paling signifikan yang memengaruhi harga. Meskipun data ekonomi Tiongkok yang mengkhawatirkan, tembaga relatif bertahan dengan cukup baik.
Kehati-hatian dan Peluang
Kesimpulannya, menimbang faktor-faktor yang bermain, mungkin bijak mempertimbangkan menambahkan tembaga ke portofolio di sekitar $3,80 per pon. Namun, penting untuk mengakui sifat pasar yang tidak terduga, di mana harga dapat anjlok ke level yang menentang fundamental pasokan dan permintaan. Oleh karena itu, menjaga fleksibilitas dan memberi ruang untuk posisi tambahan pada penurunan lebih lanjut adalah pendekatan yang bijaksana.