Mencari Stabilitas di Tengah Kekhawatiran Resesi? Beralihlah ke Saham Dividen

Hantu resesi telah menghantui wacana ekonomi dan keuangan selama lebih dari setahun terakhir. Meskipun kepastian akan resesi yang akan datang masih samar, satu kebenaran yang tak terbantahkan adalah pentingnya memiliki strategi untuk menghadapi penurunan ekonomi. Resesi dapat menimbulkan kekacauan pada portofolio karena penurunan harga saham dan potensi kesalahan yang dilakukan oleh investor yang tidak siap dan panik.
Hari ini, kami memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Austin Graff, CFA, Co-CIO dan Manajer Portofolio dari TrueShares Low Volatility Equity Income ETF (DIVZ). Sarannya untuk menavigasi resesi sangat sederhana dan khas: berinvestasi pada saham-saham dividen.
Saham Dividen 101
Saham dividen menawarkan cara tambahan untuk mendapatkan imbal hasil di samping potensi apresiasi harga saham. Saham-saham ini dimiliki oleh perusahaan yang secara teratur mendistribusikan pembayaran tunai kepada pemegang saham. Sementara beberapa perusahaan membayar dividen sekali waktu karena keadaan yang unik, banyak yang secara konsisten membayar dividen, seringkali per kuartal, dari keuntungan mereka.
Mengapa Dividen Bersinar Selama Resesi
- Pembayaran Tunai: Saham dividen menyediakan sumber pengembalian melalui pembayaran dividen tunai mereka, yang dapat meningkatkan stabilitas portofolio selama penurunan pasar.
- Daya Tarik Investor: Saham pembayar dividen cenderung lebih menarik bagi investor selama masa ekonomi yang sulit. Peningkatan permintaan untuk saham-saham ini dapat menopang harga saham mereka.
- Indikator Kualitas: Perusahaan yang dapat mempertahankan pembayaran dividen bahkan selama resesi seringkali memiliki bisnis berkualitas tinggi. Mereka menghasilkan arus kas bebas sepanjang siklus ekonomi dan menunjukkan ketahanan keuangan.
Di mana Menemukan Dividen yang Tangguh
Graff menyarankan untuk mempertimbangkan sektor yang dapat mengalami pertumbuhan abnormal selama beberapa tahun ke depan:
- Energi: Peluang di minyak dan gas muncul karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan, yang membuat saham-saham ini menarik.
- Industri: Perusahaan peralatan mendapat manfaat dari investasi dalam manufaktur chip, infrastruktur baru, dan jalan serta jembatan. Namun, valuasi yang tinggi dapat menjadi tantangan.
- Perawatan kesehatan: Perusahaan farmasi seringkali berkinerja dengan baik selama resesi, karena orang tetap membutuhkan obat-obatan terlepas dari kondisi ekonomi. Sektor ini dapat menyediakan pendapatan dan apresiasi modal.
Meskipun sektor yang disebutkan berpotensi, Graff juga menyarankan untuk menjelajahi saham dividen di sektor seperti layanan komunikasi, di mana saham beryield tinggi seperti Verizon dan AT&T menawarkan valuasi yang menarik.
Mengapa Dividen Daripada Obligasi
Saham dividen menawarkan keunggulan atas obligasi, terutama dalam lingkungan dengan inflasi yang meningkat:
- Perlindungan Inflasi: Tidak seperti obligasi, saham dividen dapat meningkatkan harga mereka seiring inflasi, memberikan lindung nilai terhadap efek inflasi yang merusak daya beli.
- Pendapatan dan Apresiasi Modal: Saham dividen menawarkan pendapatan dan potensi pertumbuhan harga saham, memberikan imbal hasil yang lebih dinamis daripada investasi pendapatan tetap.
Graff menekankan pentingnya memiliki perusahaan berkualitas tinggi yang mampu menumbuhkan pendapatan sepanjang siklus ekonomi. Daripada mencoba memprediksi pasar, fokuslah pada saham dividen untuk terus menumbuhkan uang Anda, terlepas dari ayunan sentimen pasar.
Kesimpulannya, saham dividen menawarkan strategi berharga untuk memperkuat portofolio Anda, baik Anda mengantisipasi resesi atau tidak. Kombinasi pendapatan, potensi pertumbuhan, dan stabilitas mereka menjadikan pilihan yang andal bagi investor jangka panjang.