Gokil! Ini 5 Saham yang Bisa Cuan di Atas 15% Sehari

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, – Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (2/3/2021) kemarin, di mana indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup menguat 0,33% ke level 6.359,20.

IHSG pun berhasil bertahan di zona hijau bersama dengan indeks KOSPI Korea Selatan dan STI Singapura di tengah pelemahan bursa saham regional (Asia).

Data perdagangan mencatat, sebanyak 225 saham menguat, 253 tertekan dan 162 lainnya flat. Nilai transaksi bursa masih terbatas yakni sebesar Rp 14 triliun. Sementara itu asing melakukan beli bersih tipis Rp 27,65 miliar.

Ketika IHSG menguat, beberapa saham menjadi top gainers pada perdagangan kemarin. Setidaknya ada 5 saham small-mid cap yang menjadi top gainers pada Selasa kemarin.

Baca:

Duh.. Asing Rebutan Obral 10 Saham Ini! Ada Emiten Big Cap

Dari kelima saham tersebut, 3 diantaranya adalah saham bank-bank kecil yang hingga perdagangan kemarin yang masih ramai diperbincangkan oleh pelaku pasar.

Berikut 5 saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.

Tercatat di posisi pertama terdapat saham emiten perikanan, yakni PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang baru melakukan terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 12 Februari 2021 lalu.

Saham IKAN pun meroket hingga 34,88% ke level Rp 116/saham dan menyentuh level auto rejection atasnya (ARA) pada perdagangan Selasa kemarin. Selama sepekan terakhir, saham IKAN telah melesat hingga 70,59%.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham IKAN pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 34,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 318,9 juta lembar saham. Investor asing pun memborong saham IKAN di pasar reguler sebanyak Rp 86,38 juta.

Berikutnya di posisi kedua diduduki oleh saham PT Multipolar Tbk (MLPL) yang melesat hingga 34,72% ke posisi Rp 97/unit dan juga menyentuh level ARA-nya pada perdagangan kemarin.

Baca:

Sah! Dividen Bebas Pajak, IHSG Meroket atau Meleset Nih?

Selama sepekan terakhir, saham MLPL telah melesat hingga 46,97% dan dalam sebulan terakhir melesat 51,56%.

Tercatat nilai transaksi saham MLPL pada perdagangan kemarin mencapai Rp 44,5 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 491,5 juta lembar saham. Namun, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) saham MLPL di pasar reguler sebanyak Rp 3,4 miliar.

Sedangkan di posisi ketiga hingga kelima, diduduki oleh saham bank-bank kecil. Adapun saham bank-bank kecil tersebut yakni PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dan PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK).

Saham BGTG terbang 34,01% ke posisi Rp 264/saham dengan catatan transaksi perdagangan sebesar Rp 195,4 miliar. BGTG kembali mengamuk setelah BEI membuka suspensi pada Selasa (2/3/2021) pagi.

Pada pukul 09.18 WIB kemarin, saham BGTG langsung ‘terbang’ setinggi 28,93% ke posisi Rp 254/saham dengan nilai transaksi Rp 53,97 miliar.

Sebelumnya pada Senin (1/3/2021) lalu, otoritas bursa (BEI) melakukan suspensi kepada saham BGTG dalam rangka cooling down setelah harga saham emiten tersebut bergerak liar dengan meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Pada pekan lalu, memang saham BGTG selalu berada di zona hijau. Sementara pada perdagangan Jumat (26/2/2021) akhir pekan lalu, saham BGTG ditutup menguat 12,57% ke Rp 197/saham

Setali tiga uang, BNBA juga melejit 24,88% ke Rp 2.660/saham. Nilai transaksi BNBA sebesar Rp 257,6 miliar pada hari ini.

Sementara itu, saham BANK juga berhasil ditutup melonjak 16,84% ke Rp 2.220/saham. Nilai transaksi saham emiten yang IPO pada 1 Februari lalu ini sebesar 906,2 miliar.

Saham BANK kembali menjadi top gainers pada perdagangan kemarin setelah ambles dua hari perdagangan berturut-turut, masing-masing sebesar 6,85% ke Rp 2.040/saham pada Jumat (26/2/2021) akhir pekan lalu dan 6,86% ke Rp 1.900/saham pada Senin (1/3/2021) awal pekan ini.

Para pelaku pasar tampaknya masih memanfaatkan momentum naiknya saham-saham bank mini akhir-akhir-akhir ini di tengah keharusan penambahan modal bank sebesar Rp 2 triliun tahun dan Rp 3 triliun tahun depan yang diwajibkan OJK.

TIM RISET

[Gambas:Video ]

(chd/chd)