Pemerintah Hong Kong Dukung Cina Ubah Sistem Elektoral jadi Pro Loyalis

Jakarta – Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, mendukung rencana Cina mengubah sistem elektoral Hong Kong agar lebih pro-loyalis. Menurut Carrie Lam, langkah tersebut bukan untuk menekan oposisi, tetapi untuk menjamin stabilitas pemerintah di Hong Kong.

“Perubahan itu untuk meningkatkan sistem elektoral di Hong Kong, bukannya untuk condong ke salah satu pihak. Perubahan itu hanya untuk memastikan siapapun yang memimpin Hong Kong itu ‘Patriot’,” ujar Carrie Lam, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 8 Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, Parlemen Cina tengah membahas rancangan perubahan sistem elektoral Hong Kong. Tujuan, agar mereka yang loyalis Beijing, disebut Patriot, lebih memiliki kesempatan untuk mengisi pos-pos pemerintahan di Hong Kong. Harapannya, dengan begitu, berbagai perlawanan seperti yang terjadi sekarang bisa ditekan.

Sebagaimana diketahui, Hong Kong dalam situasi krisis beberapa tahun terakhir. Para aktivis pro-demokrasi secara aktif menggelar demonstrasi anti-pemerintah untuk memulihkan demokrasi di sana. Puncaknya adalah ketika Parlemen Cina mengesahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Pemerintah Cina mengklaim UU Keamanan Nasional dibuat untuk melindungi konstitusi Hong Kong dari berbagai ancaman, mulai dari intervensi asing, kudeta, hingga terorisme. Kenyataannya, regulasi itu malah dipakai untuk membungkan kelompok-kelompok pro-demokrasi.

Perubahan sistem elektoral Hong Kong akan menjadi pukulan berikutnya untuk kelompok pro demokrasi. Dengan perubahan itu, maka kelompok pro demokrasi berpotensi lebih sulit masuk ke pos pemerintahan atau Parlemen Hong Kong.

Saat ini, 50 persen kursi di Parlemen Hong Kong dipilih melalui sistem pemilihan langsung. Biasanya, politisi pro-demokrasi memiliki capaian yang lebih baik dibanding loyalis Beijing. Hal itu didukung prinsip hak pilih universal (Universal Suffrage) yang memunkinkan warga untuk menentukan sendiri siapa wakilnya di pemerintahan.

Menurut kabar yang beredar, perubahan sistem elektoral tersebut akan disahkan pada Kamis ini. Jika benar, maka Pemerintah Hong Kong berpotensi menundang Pemilu Legislatif lagi agar sistem elektoral yang baru bisa digunakan. Carrie Lam sudah mensinyalkan hal tersebut.

“Kami tidak bisa menyatakan apakah pemilu legislatif yang dijadwalkan September ini bisa terlaksana sesuai rencana,” ujar Carrie Lam, menambahkan bahwa prioritas akan diberikan segala perubahan sistem elektoral.

Ditanyai bagaimana dirinya akan memperkenalkan sistem baru itu jika disahkan, Carrie Lam menjanjikan kampanye soal hal tersebut. Carrie Lam juga mengatakan, perubahan sistem elektoral di Hong Kong tidak membutuhkan masukan rakyat.

“Saya rasa tidak perlu ada konsultasi dengan publik soal perubahan sistem elektroal karena situasi darurat dan perubahan juga dilakukan oleh pemerintah pusat,” ujar Carrie Lam soal perubahan sistem elektoral Hong Kong.

Baca juga: Cina: Sistem Elektoral Hong Kong Perlu Diubah untuk Masa Depan Cerah

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA