Terpopuler Bisnis: Bank Milik Chairul Tanjung hingga Modus Pemudik Nekat

, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa,11 Mei 2021, dimulai dari bank milik Chairul Tanjung berganti nama dari Bank Harda Internasional menjadi Allo Bank Indonesia hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut modus pemudik nekat.

Adapula berita tentang Chairul Tanjung menambah saham di Garuda Indonesia dan soal jajaran direksi Bank Mayapada dirombak setelah masuknya Liang Xian Limited.

Berikut empat berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:

1. Sah, Bank Milik Chairul Tanjung Ini Berubah Nama jadi Allo Bank Indonesia

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Harda Internasional Tbk. menyetujui pergantian nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Tak hanya itu, rapat juga menyetujui bank milik pengusaha  Chairul Tanjung itu melakukan perubahan logo perseroan.

Soal pergantian nama itu tertuang dalam risalah rapat RUPS-LB yang diterima oleh Bisnis, Selasa pagi, 11 Mei 2021. Pada mata acara ke-9 disebutkan mengenai pergantian nama Bank Harda menjadi Allo Bank. 

“Menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. dengan demikian mengubah Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan.” Demikian seperti tertulis dalam risalah rapat tersebut.

RUPSLB juga memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membuat akta notaris dan melaporkan perubahan anggaran dasar tersebut kepada instansi berwenang. Selain itu, wewenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk perubahan ketentuan anggaran dasar perseroan.

Adapun pada mata acara ke-10, juga disebutkan bahwa rapat pemegang saham menyetujui perubahan logo perusahaan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Chairul Tanjung Borong Saham Garuda Indonesia Rp 317,23 Miliar

Chairul Tanjung melaporkan ke Bursa Efek Indonesia tentang penambahan kepemilikan sahamnya di maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pembelian saham oleh konglomerat itu dilakukan melalui PT Trans Airways. 

Dalam laporannya ke otoritas bursa pada Senin, 10 Mei 2021, Finegold Resources Ltd menyatakan telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) kepada PT Trans Airways. Jumlah saham yang dialihkan tersebut sebanyak 635.739.990 saham atau 635,73 juta saham. Pemberitahuan serupa juga ditujukan ke Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Transaksi dilakukan di harga sebesar Rp 499 per saham. Dengan demikian, total nilai transaksi yang dilaksanakan pada 6 Mei lalu itu mencapai Rp 317,23 miliar.

Dari transaksi itu, maka total kepemilikan saham Trans Airways atas GIAA bertambah menjadi sekitar 7,31 miliar saham GIAA atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan perseroan. Sebelumnya, Trans Airways memiliki sekitar 6,68 miliar saham atau setara dengan 25,81 persen.

Status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur Utama Trans Airways Warnedy dikutip dari keterbukaan informasi perseroan, kemarin.

Trans Airways diketahui merupakan perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung. Awalnya Trans Airways memborong saham GIAA dari tiga sekuritas yang berperan menjadi underwriter di initial public offering (IPO) yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, serta PT Danareksa Sekuritas.

Pada 2012 silam, Trans Airways membeli sebanyak 10,88 persen saham GIAA dijual dengan harga Rp 620 per saham. Harga tersebut lebih rendah daripada harga jual saat IPO, yaitu Rp 750 per saham.

Baca berita selengkapnya di sini.

123
Selanjutnya