Video Viral ‘Nuthuk’ Pecel Lele Tak Redupkan Pamor Wisata Malioboro Yogyakarta

Yogyakarta – Ribuan wisatawan memadati kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta pada Kamis petang, 27 Mei 2021. Ada yang sibuk belanja, duduk-duduk menikmati suasana, sampai asyik bersantap di warung lesehan pedagang kaki lima atau PKL di sisi timur Malioboro.

Suasana yang sama terasa di sirip-sirip Jalan Malioboro. Di sana tersebar penjaja aneka makanan, baik lesehan maupun angkringan. Semua sudut Malioboro tampak sesak hingga padat merayap. Para wisatawan ini seolah tak terpengaruh video viral orang yang mengaku terjebak harga tak wajar saat makan pecel lele, yang menurut pengakuan dia, ada di Malioboro.

Video berjudul ‘Jogjakarta Harganya Ga Masuk Akal!’ ini menjadi heboh di media sosial. Wisatawan dalam video itu membayar satu paket pecel lele seharga Rp 27 ribu dan diminta membayar lagi lalapan Rp 10 ribu. Total tagihannya Rp 37 ribu. “Kenapa jadi kapitalis begini?” ujar wisatawan dalam video itu.

Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo Putro menanggapi konten video tersebut terhadap kunjungan wisatawan. “Insya Allah (video viral soal ‘nuthuk’ harga pecel lele) itu tidak berpengaruh,” kata Sujarwo kepada Tempo saat memantau ramainya wisatawan di Malioboro, Kamis malam.

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta dan warung-warung lesehan pada Kamis petang, 27 Mei 2021. Mereka tetap bersantap meski sempat viral video pengakuan wisatawan yang jadi korban ‘nuthuk’ harga pecel lele. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sujarwo mengungkapkan, para PKL khususnya pedagang lesehan di Malioboro, sempat ketar-ketir dampak dari video viral pengakuan wisatawan itu. Mereka khwatir wisatawan lain terpengaruh lantas kapok datang serta kulineran di kawasan itu. “Video itu jadi memukul teman-teman paguyuban yang kini sedang mencoba bangkit lagi mencari rezeki,” kata Sujarwo.

Musababnya, selama liburan lebaran lalu, Malioboro dan sejumlah destinasi wisata di Kota Yogyakart benar-benar sepi. Pendapatan PKL terjun bebas. Sebagian PKL Malioboro bahkan memilih menutup lapak berhari-hari daripada rugi karena harus membayar biaya operasionalnya, sementara nyaris tak ada wisatawan yang datang.

Ketika libur lebaran sudah berlalu dan jumlah kunjungan ke Malioboro Yogyakarta mulai naik, muncul video viral ‘nuthuk’ harga pecel lele itu. “Padahal kami sangat berharap masa libur pekan ini menjadi sedikit pelipur,” kata Sujarwo.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, semua pedagang dan komunitas di Malioboro sudah berulang kali diajak bertemu untuk berkomitmen agar menyajikan harga yang wajar. “Sejak awal, para pedagang telah berkomitmen siapa yang melanggar akan dilarang berjualan di Malioboro,” kata Heroe sembari menyebutkan syarat utama berjualan di Malioboro adalah membuat harga wajar.

Sebagai kawasan wisata utama di Yogyakarta, Heroe melanjutkan, Malioboro harus menjadi kawasan yang nyaman bagi para wisatawan. Kenyamanan itu bukan cuma soal harga yang wajar, termasuk kepatuhan para pedagang dalam menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga:
Curhat Wisatawan Beli Pecel Lele di PKL Malioboro, Harga Lalapan Rp 10.000