Wearable Masa Depan, Charge Baterai Pakai PanasTubuh Pengguna

, Jakarta – Sebuah perangkat wearable jenis ikat lengan atau pergelangan tangan (wristband) yang memiliki generator termoelektrik mampu mengubah panas tubuh menjadi listrik yang cukup untuk menyalakan sebuah lampu LED. Di masa depan, teknologi ini mungkin bisa menyediakan sumber energi bagi jam tangan cerdas (smartwatch), menggantikan kebutuhan perangkat charger baterai.

“Suplai energi selalu menjadi isu besar, dan ini bisa mengurangi krisis energi,” kata Qian Zhang dari Institut Teknologi Harbin, Cina, anggota tim peneliti yang telah mengembangkan generator itu selama lebih dari 15 tahun.

Generator Termoelektrik bisa digunakan dalam aplikasi yang luas, tapi kerap tak efektif–sesuatu yang Zhang dan koleganya berusaha atasi. Mereka melakukannya dengan menyusun lapisan material magnesium dan bismuth–material generator termoelektrik–di antara poliuretan dan sebuah elektroda yang fleksibel yang memungkinkannya melingkari lengan atau pergelangan tangan seseorang.

Hasilnya adalah sebuah wristband sepanjang 115 milimeter dan lebar tak lebih dari 30 mm. Perangkat ini menggunakan beda suhu kulit dan ruangan sekitar untuk membangkitkan energi.

Pada kemampuan puncaknya, wristband itu mampu membangkitkan 20,6 mikrowatt per sentimeter persegi. Besaran itu lebih dari cukup untuk menyalakan sebuah lampu LED yang terkoneksi ke perangkat wearable itu.

“Suhu lingkungan sangat mempengaruhi performa,” kata Zhang sambil menambahkan, penggunaan pada musim dingin akan lebih baik, “Karena suhu ambient lebih rendah dan perbedaan dengan suhu badan jadi lebih lebar.”

Uji yang telah dilakukan menunjukkan wristband itu bisa dipasang-lepas sebanyak 10 ribu kali tanpa performanya berubah signifikan. Penggunanya juga disebut tak mengalami efek samping apapun kala gelang itu terlingkar di lengannya.

“Saya suka ide memanen energi dari dalam tubuh pengganti penggunaan baterai,” kata Rolf Hut, dari Delft University of Technology, Belanda. “Saya penasaran berapa banyak lampu LED yang bisa dinyalakan sebelum penggunanya merasa tak nyaman.”

Zhang dkk berharap bisa meningkatkan performa perangkat wearable itu dengan cara menambah kapasitas generator termoelektrik dan mengintegrasikan sebuah converter tegangan listrik. Mereka menyadari untuk tujuan itu mungkin berimplikasi pada ukuran perangkat yang menjadi lebih besar.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Irjen Pentagon Investigasi Penanganan Laporan Kesaksian UFO